Program Kolaborasi Mitra: Membangun Sinergi untuk Konservasi Laut

Smiling Coral Indonesia (SCI) berkomitmen untuk menjaga kelestarian ekosistem laut melalui berbagai program kolaborasi dengan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), komunitas lokal, dan sektor swasta. Kolaborasi ini dirancang untuk mendukung kegiatan konservasi laut yang berkelanjutan, dengan fokus pada pelestarian terumbu karang, padang lamun, dan hutan mangrove, serta pengembangan ekowisata berbasis lingkungan. 

Kerja Sama dengan Pemerintah: Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)

Salah satu kemitraan utama SCI adalah dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melalui Taman Nasional Kepulauan Seribu. Pada periode 2020–2022, SCI memperoleh izin kemitraan konservasi seluas 10 hektar di Perairan Tanjung Elang, Pulau Pramuka. Kawasan ini terdiri dari:

• 5 hektar terumbu karang, yang menjadi fokus utama pelestarian biodiversitas laut.

• 3 hektar padang lamun, yang berperan penting sebagai penyerap karbon dan habitat biota laut.

• 2 hektar hutan mangrove, yang berfungsi sebagai pelindung pantai dan penyangga ekosistem.

Pemanfaatan kawasan ini dibatasi untuk kegiatan ekowisata, memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan tetap ramah lingkungan dan mendukung konservasi.

Kolaborasi dengan Yayasan dan Komunitas Lokal 

SCI juga menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi dan komunitas untuk memperluas dampak program konservasi. Pada tahun 2020, SCI bekerja sama dengan Yayasan Carbon Ethics untuk melaksanakan program sosialisasi dan edukasi konservasi, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem laut. Selain itu, SCI berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk:

1. Kelompok Daerah Perlindungan Laut (DPL-BM): Mendukung pengelolaan kawasan perlindungan laut secara berkelanjutan.

2. Sudin KPKP: Memberikan dukungan teknis dan administratif untuk kegiatan konservasi.

3. PERNITAS: Berperan dalam penguatan kapasitas komunitas lokal.

4. POKDARWIS Pulau Panggang: Mengembangkan ekowisata berbasis masyarakat.

5. Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (Polhut): Membantu pengawasan dan perlindungan kawasan konservasi.

6. Sekolah Citra Alam: Menyediakan platform edukasi lingkungan untuk generasi muda.

7. Divers Clean Action: Mengembangkan toko "Curah" pada periode 2020–2022 untuk mengurangi sampah plastik di kawasan pesisir.

Kemitraan dengan Akademisi dan Sektor Swasta

Untuk memperkuat upaya pelestarian lingkungan, SCI menjalin kerja sama dengan institusi akademik dan sektor swasta, seperti:

1. Fakultas Biologi Universitas Nasional Jakarta: Mendukung penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan terkait konservasi laut.

2. Marine Conservation Club (MCC): Menggerakkan komunitas mahasiswa untuk terlibat dalam aksi konservasi.

3. PT. Surf Marine Indonesia: Memberikan kontribusi melalui dukungan logistik dan teknologi.

4. Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone: Menyediakan pelatihan dan pendidikan untuk mendukung pengelolaan sumber daya laut.

5. DKP Provinsi Banten: Membantu koordinasi kegiatan konservasi di wilayah Banten.

6. Pulau Macan Eco Lodge: Mengintegrasikan konsep ekowisata dalam operasional resor untuk mendukung pelestarian lingkungan.

Dampak dan Tujuan Kolaborasi

Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, SCI bertujuan untuk:

• Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi laut.

• Memperkuat pengelolaan kawasan konservasi melalui pendekatan berbasis komunitas.

• Mengurangi dampak lingkungan, seperti sampah plastik, melalui inisiatif seperti toko "Curah".

• Mengembangkan ekowisata yang berkelanjutan sebagai alternatif ekonomi bagi masyarakat lokal.

• Mendorong penelitian dan inovasi dalam pelestarian ekosistem laut. 

Program Kolaborasi Mitra SCI menunjukkan komitmen kuat dalam membangun sinergi antar pemangku kepentingan untuk menjaga kelestarian laut Indonesia. Dengan melibatkan pemerintah, LSM, komunitas lokal, akademisi, dan sektor swasta, SCI berhasil menciptakan dampak positif bagi ekosistem laut dan masyarakat di sekitarnya. Keberlanjutan program ini bergantung pada kerja sama yang terus ditingkatkan, inovasi, dan partisipasi aktif dari semua pihak.